Senin, 14 Desember 2015

E-Commerce

MATAHARImall.com

                MatahariMall.com merupakan e-commerce yang terbilang baru di Indonesia. Matahari Mall.com muali beroprasi pada tanggal 9 September 2015. MatahariMall.com merupakan e-commerce pertama di Indonesia yang asli Indonesia. MatahariMall.com menyediakan lebih dari ratusan ribu produk dari segala kebutuhan. MatahariMall.com merupakan anak perusahaan dari Grup Lippo yang terkenal sebagai  usaha retail.
                MatahariMall.com terhubung dalam beberapa sistem, yaitu sistem pemesanan, sistem pembayaran kerjasama dengan bank, dan sistem kerjasama jasa pengiriman barang. Ketiga sistem ini terhubung agar perpindahan informasi dari transaksi bisa disampaika secara cepat.
1.       Jenis e-commerce
MatahariMall.com merupakan jenis e-commerce business to consumer. Karakteristiknya yaitu informasinya terbuka umum, servis yang digunakan bersifat umum sehingga dapat digunakan banyak orang, dan servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
2.       Sistem O2O (online to offline dan offline to online)

Sistem O2O merupakan sistem transaksi pembelian barang oleh customer melalui online dan melakukan pembayaran dan pengambilan barang di tempat yang bisa kita tentukan. Cara kerja sistem transaksi ini yaitu, pertama dengan memilih barang yang akan kita beli lalu pilih opsi dan menentukan lokasi dimana kita akan mengambil barang tersebut. Kedua pilih opsi pembayaran, apakah membayar dengan cara tranfer bank, dengan credit card, atau membayar langsung di tempat kita menentukan akan mengambil barang tersebut pada waktu pengambilan. Ketiga kita akan menerima e-mail atau sms pemberitahuan bahwa barang sudah bisa diambil. Keempat datang ke tempat pengambilan barang yang telah ditentukan dengan membawa dokumen bukti pembayaran (jika melalui transfer bank).
3.       Sistem Cash On Delivery (COD)
Transaksi Pembayaran konsumen/pembeli sepakat dengan penjual untuk membayar ketika barang yang dibelinya sampai ke alamat pengiriman. Alamat ini bisa alamat rumah atau alamat kantor di mana memang anda sedang berada di sana.
4.       Cara Melakukan Transaksi di MatahariMall.com
a.       Buat Akun. Untuk dapat bertransaksi anda harus membuat akun terlebih dahulu cukup dengan mengisi formulir elektronik dengan menggunakan data email, nama dan tanngal lahir anda. Proses ini tanpa biaya sepeserpun (gratis).


b.      Pilih barang yang akan anda beli dan anda sukai. Anda bisa mencari di bar “search” atau pilih “kategori” agar memudahkan anda dalam proses pencarian barang.


c.       Setelah anda menemukan barang yang anda butuhkan klik pada gambar barang tersebut. Barang tersebut akan secara otomatis masuk dalam daftar belanja/troli akun anda.

d.      Pilih spesifikasi seperti ukuran dan kuantitas barang yang akan anda beli.
e.      Lalu pilih lanjutkan ke pembayaran.
f.     Setelah itu anda memilih metode pengiriman apa yang ingin anda gunakan. Ada dua pilihan metode pengiriman.
·         Mengirim ke alamat rumah/kantor anda. Anda cukup mengisi alamat rumah/kantor anda. MatahariMall.com akan mengirim menggunakan jasa pengiriman yang telah terintegrasi dengan sistem yaitu JNE dan Acommerce
·         Ambil di toko/elocker (O2O). Anda memiilih toko yang tersedia (dekat dengan lokasi anda), toko yang anda pilih merupakan tempat dimana anda bisa mengabil barang yang anda pesan tadi. Setelah anda memilih, sistem pesanan akan terintegrasi dengan sistem persediaan (gudang) guna mengetahui apakah barang tersebut tersedia di toko tersebut atau tidak. Setelah itu (jika tersedia) anda akan dikonfirmasi lewat e-mail/sms bahwa barang anda telah siap.

g.       Barang telah anda terima dan anda telah melakukan pembayaran
5.       Pembayaran di MatahariMall.com

a.         Selain menggunakan Sistem O2O dan COD tadi, pembayaran di MatahariMall.com  juga bisa dilakukan dengan transfer antar bank. Bank yang telah terintegrasi dengan MatahariMall.com antara lain : BCA, Mandiri, BRI,ATM bersama.
b.         Kartu kredit dengan cicilan 0%. Pada saat kita memilih barang, dalam catalog tersebut sudah tercantum berapa cicilan perbulan untuk barang tersebut jika anda hendak menggunakan kartu kredit
6.       Fitur lainnya
a.       MatahariMall.com terkoneksi dengan media sosial lain nya, seperti Facebook,Instagram, dan Twitter.
b.      MatahariMall.com menyediakan fitur live chat langsung dengan operator pada saat jam kerja. Jika bukan saat jam kerja anda bisa mengirim pesan singkat kepada operator. Anda bisa menanyakan langsung terkait barang-barang yang dijual di MatahariMall.com.
7.       Berjualan di MatahariMall.com
Selain berbelanja anda juga bisa menjadi rekan bisns (partner) dengan MatahariMall.com. anda cukup mengisi formulir pendaftaran dengan data nama lengkap anda, nama perusahaan anda, alamat perusahaan, dan jenis produk apa yang hendak anda jual. Disini ada 2 tipe partnership yang ditawarkan, yaitu DIY (Do-It-Yourself) dan Supply Only (Consignment).


untuk mengunjungi website MatahariMall.com klik disini


 Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/MatahariMall.com
  • http://handi.id/sistem-online-to-offline-o2o-itu-apa-ini-penjelasannya-infografik/
  • https://www.mataharimall.com/

Senin, 07 Desember 2015

Financial Statements & Financial Reporting

Financial Statement atau Laporan Keuangan menurut PSAK adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan yaitu memberikan  informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Financial Reporting atau Pelaporan Keuangan adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian atas laporan keuangan tersebut dan telah diolah serta telah diverifikasi sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Seperti standar apa yang digunakan dalam menyusun laporan tersebut (GAAP/IFRS).

Saya mengambil contoh dari annual reporting PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

1.       Financial Statement
a.       Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


b.      Laporan Laba Rugi Komprehensif

c.       Laporan Perubahan Ekuitas

d.      Laporan Arus Kas

2.       Financial Reporting

a.       Catatan Atas Investasi


Untuk melihat annual report PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. klik Disini

Senin, 30 November 2015

Fraud Tree











Pada bagan diatas fraud tree dapat dibagi 3 bagian besar yaitu, Corruption (Korupsi), Asset Misapropriation (Penyalahgunaan Aset), dan Financial Statement Fraud (Penyelewengan Laporan Keuangan).
1.       Corruption
Korupsi disini merupakan penyalahgunaan wewenang suatu karyawan. Pelaku dalam fraud ini biasanya dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jabatan/kedudukan tinggi di organisasi tersebut. Contohnya banyak terjadi di Indonesia para pejabat negara yang memiliki kedudukan melakukan korupsi. Dalam korupsi ada 4 sub yaitu :
a.       Conflict of Interest (Konflik Kepentingan)
Konflik kepentingan ini terjadi ketika seorang karyawan bertindak atasnama pihak ketiga dalam pekerjaanatau memiliki kepentingan pribadidalam pekerjaannya. Contoh, seorang karyawan bekerja di perusahaan sebagai staff pembelian, namun dia juga merupakan pemilik perusahaan pemasok. Karyawan tersebut dapat menjadikan perusahaannya sebagai pemasok dan mengadakan transaksi pembelian dalam jumlah besar. Transaksi ini jelas ada kepentingan pribadi pada karyawan tersebut.
b.      Bribery (Penyuapan)
Penyuapan biasanya dilakukan agar dapat menghindari prosedur yang terkesan berbelit-belit. Penyuapan merupakan suatu penawaran/pemberian sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi seseorang dalam melakukan kewajiban/pekerjaannya. Contoh, seorang karyawan menawarkan uang tunai kepada auditor agar memberikan opini yang baik pada laporan keuangan nya.
c.       Illegal Gratuities (Gratifikasi)
Pemberian atau permohonan untuk menerima sesuatu yang bernilai atas tindakan yang resmi. Kasus ini hampir samadengan penyuapan namun perbedaan nya, illegal gratuitiesini terjadi setelah tindakan resmi itu terjadi. Contoh, seorang guru memberikan hadiah kepada kepala sekolah,dengan harapan dia mendapatkan penghargaan guru teladan dan mendapatkan bonus.
d.      Economic Extortion (Pemerasan secara ekonomi)
Pemerasan secara ekonomi merupakan penggunaan ancaman atau tekanan secara ekonomi terhadap seseorang atau organisasi, untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai. Contoh, seorang staff pembelian mengancam pemasok untuk memberikan uang tunai kepada dia, agar perusahaan staff tersebut tidak berpindah membeli barang dari pemasok lain. Jika pemasok tersebut tidak menuruti, otomatis  penjualan dia akan berkurangdan merugi secara ekonomi.

2.       Asset Misappropriation (Penyalahgunaan Aset)
Penyalahgunaan aset merupakan pengambilan nilai aset secara illegal atau sering disebut penggelapan. Penyalahgunaan aset dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung demi keuntungan si pelaku. Penyalahgunaan aset ini biasanya dilakukan dengan 3 cara antara lain :
a.       Skimming
Dalam skimming uang/kas dijarah sebelum masuk ke perusahaan secara fisik.
b.      Cash Lancery
Berbeda dengan skimming, pada cash lancery ini kas dijarah pada saat telah masuk ke perusahaan secara fisik.
c.       Fraudulent Disbursement
Pada fraud ini para pelaku melakukan trik agar perusahaan mengeluarkan uang secara tidak benar. Ada beberapa jenis fraudulent disbursement antara lain:
·         Billing Schemes : perusahaan mengeluarkan uang berdasarkan faktur fiktif untuk barang/jasa yang dibelinya, atau me-mark up nilai fakturnya, atau faktur untuk keperluan pribadi.
·         Payroll Schemes : perusahaan melakukan klaim kompensasi berdasarkan data yang tidak seharusnya. Hal ini dapat berupa ghost employee atau karyawan fiktif.
·         Check Tampering : menukar dana perusahaan dengan mengubah dana pada suatu bank, atau mencuri cek yang ditujukan kepadapihak lain.
·         Register Disbursement Schemes : memasukan input yang salah pada cash register untuk menutupi uang yang diambil pelaku.
3.       Financial Statement Fraud (Penyelewengan Laporan Keuangan)

Fraud ini berkenaan dalam penyajian laporankeuangan perusahaan. Fraud ini, perusahaan melakukan penyajian laporan keuangan tidak sesuai dengan faktanya. Biasanya dilakukan untuk mempengaruhi pajak terutang dan mempengaruhi agar investor tertarik menanamkan modal di perusahaan nya. Penyajiannya biasanya pada bagian aset dan pendapatan yang lebih tinggi daripada aslinya, ataupun aset dan pendapatan yang lebih rendah daripadaaslinya. Karena akun itu yang menjadi acuan sebagian besar pihak yang menggunakan informasi pada laporan keuangan tersebut.




5 Komponen Internal Control Menurut COSO

Pengendalian internal  yang dijelaskan dalam SAS 78 terdapat 5 komponen :
1.       Control Environment (Lingkungan Pengendalian)
Lingkungan Pengendalian adalah dasar bagi empat pengendalian lainnya. Komponen ini menentukan arah perusahaan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Beberapa  elemen penting dari lingkunganpengendalian :
a.       Integritas dan nilai etik
b.      Struktur organisasi
c.       Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit
d.      Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya
e.      Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas
f.        Metode manajemen untuk menilai kinerja
g.       Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah
h.      Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.
SAS 78 mensyaratkan agar auditor mendapatkan pengetahuan yang memadai untuk memulai sikap dan kesadaran manajemen perusahaan, dewan direksi, dan pemilik mengenai pengendalian internal.

2.       Risk Assessment (Penilaian Resiko)
Perusahaan melakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko yang relevan dengan laporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang secara negatif dapat mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengelola, dan melaporkan data keuangan. Resiko dapat muncul atau berubah berdasar kondisi berikut :
a.       Perubahan dalam lingkungan operasional
b.      Personil baru
c.       Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d.      Teknologi yang baru
e.      Lini produk
f.        Restrukturisasi organisasi
g.       Memasuki pasar asing
h.      Standar akuntansi baru
SAS 78 mensyaratkan agar auditor memiliki pengetahuanyang cukup atas prosedur penilaian perusahaan untuk memahami bagaimanapihak manajemen mengidentifikasi,membuat prioritas,serta mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan

3.       Information dan Comunication (Informasi dan Komunikasi)
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,dan pertukaran informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawabnya. Kualitas informasi yang dihasilkan SIA  berdampak pada  kemampuan manajemen untuk mengambil keputusan dan tindakan dalam hubungannya denga operasional perusahaan. SAS 78 mensayratkan auditor harus memperoleh pengetahuan yang memadai  mengenai sistem informasi perusahaan untuk memahami :
a.       Jenis transaksi yang penting bagi laporan keuangan
b.      Catatan dan akun yang digunakan dalam memproses transaksi penting
c.       Tahapan pemrosesan transaksi hingga membentuk laporan keuangan
d.      Proses laporan keuangan yang digunakan

4.       Monitoring (Pengawasan)
Pengawasan adalah proses yang menentukan dan menilai kualitas kinerja pengendalian intern apakah berfungsi seperti yang dimaksudkan. Pengawasan tersebut mencakup penentuan oprasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan. Auditor internal dapat mengawasi aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Mereka mengumpulkan bukti melalui pengujian pengendalian, kemudian melaporkan kelebihan dan kekurangan pengendalian kepada manajemen. Serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan kepada manajemen.

5.       Control Activities (Aktifitas Pengendalian)
Aktifitas Pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi.




Pengendalian Komputer

1.       General Control (Pengendalian Umum)
                Perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti perhatian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan sistem, dan pemeliharaan program. Tujuan pengendalian umum lebih menjamim integritas data yang terdapat didalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Pengendalian umum digolongkan menjadi beberapa golongan:
a.    Pengendalian Organisasi dan Otorisasi
Secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem operasi dan administrator sistem. Dan juga pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah mendapat otorisasi dari administrator.
b.    Pengendalian Operasi
Operasi sistem dalam perusahaan juga memerlukan pengendalian untul memastikan sistem informasi tersebut dapat beroprasi sesuai yang diharapkan.
c.     Pengendalian Perubahan
Perubahan pada sistem operasi harus dikenadlikan, termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut,catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas sistem informasi tersebut.

2.       Application Control (Pengendalian Aplikasi)

Pengendalian aplikasi untuk memastikan integritas sistem tertentu. Pengendalian aplikasi adalah prosedur pengendalian yang didesain manajemen untuk meminimalkan resiko terhadapaplikasi yang diterapkan perusahaan agar berjalan dengan baik. Tujuan dari pengendalian aplikasi untuk memastikan bahwa di-input secara benar kedalamaplikasi, diproses secara benar dan terdapat pengendalian yang memadai terhadap output yang dihasilkan. 

Senin, 23 November 2015

Sistem Buku Besar Umum, Sistem Pelaporan Keuangan, dan Sistem Pelaporan Manajemen

Pada pembahasan ini akan membahas mengenai Sistem Buku Besar Umum (General Ledger System), Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System), dan Sistem Pelaporan manajemen (Management Reporting System).

A.     Skema Pengkodean Data
Semua aplikasi dalam SIA menggunakan kode-kode untuk mewakili aspek-aspek dari suatu aktivitas ekonomi. Secara khusus, pengkodean pentik pada bagia sistem GLS (General Ledger System) yang merupakan pusat atau titik poin dimana seluruh subsistem SIA berkumpul. Semua arus informasi subsistem tersebut berpusat ke GLS.
Arus – arus tersebut harus di organisasikan secara efisien dalam mendukun operasional bisnis. Pengkodean merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengatasi hal tersebut, dan GLS merupakan tempat pengaplikasian nya.
Sebuah  sistem tanpa kode.
Sebuah sistem jika tidak menggunakan kode, akan memerlukan ruang pencatatan yang luas, memakan waktu mencatat, resiko terjadi kesalahan besar. Berikut efek negatif bagi perusahaan jika tidak melakukan pengkodean dilihat dari beberapa subsistemnya :
a.       Penjualan. Dalam mengidentifikasi barang-barang yang dijual memerlukan rincian yang banyak ke dokumen sumber, hal ini membuat pengiriman barang menjadi beresiko terjadi kesalahan.
b.      Gudang. Para pekerja gudang dalam menempatkan dan mengambil barang jadi kesulitan dan membuat pengiriman terhambat juga sering kali terjadi salah pengiriman barang.
c.       Akuntansi. Dalam mempostingkan akun-akun ke buku besar akan memerlukan pencarian file-file yang keterangannya cukup panjang sebagai kuncinya. Hal ini akan memperlambat proses posting dan sering terjadi kesalahan posting.
Sebuah sistem dengan kode.
Dengan menggunakan kode-kode dalam akunnya, akan memudahka dalam proses posting dan membuat lebih efisien dan efektif. Sebagai contoh :
 AKUN                                                       DR                   CR
896                                                             1.000               -
       321                                                      -                       1.000

Dari contoh diatas bisa kita lihat pentingnya pengkodean dalam suatu sistem. Pentingnya pengkodean sebagai penggunaan kode yang umum :
a.       Dengan tepat dapat mewakili sejumlah informasi yang kompleks yang apabila tidak dilakukan pengkodean akan berantakan.
b.      Menyediakan sarana akuntabilitas untuk kelengkapan  transaksi yang diproses.
c.       Mengidentifikasi transaksi dan akun ke dalam satu file.
d.      Mendukun audit dengan meninggalkan jejak yang efektif.

Skema Pengkodean Numerik dan Alfabetis
1.      Kode Sekuensial
Kode Sekuensial mewakili item-item dalam tatanan yang berurutan ( menurun atau menarik ). Suatu aplikasi yang umum dari kode sekuensial numerik adalah dokumen sumber yang sudah diberi nomor sebelumnya. Nomor ini menjadi nomor transaksi yang memungkinkan transaksi melacak setiap transaksi yang di proses dan mengidentifikasi setiap dokumen  yang hilang atau berada di luar urutan.
Keunggulan : Pengkodean sekuensial mendukung rekonsiliasi transaksi batch, seperti pesanan penjualan . jika sistem pemrosesan transaksi mendeteksi setiap gap dalam urutan transaksi, akan memperingatkan manajemen kemungkinan kehilangan atau kesalaha penempatan transaksi.
Kelemahan : pengkodean sekuensial tidak membawa kandungan informasi di luar tatanan dokumen. Misal, sebuah kode sekuensial untuk suatu item persediaan bahan baku tidak menjelaskan apa-apa tentang jenis, ukuran, material, dsb. Juga, skema ini sulit diubah penyisipan suatu item baru pada titik tengah tertentu sehingga memerlukan penomoran kembali item-item tersebut.
2.      Kode Blok
Kode Blok (block code) numerik merupakan variasi dari pengkodean sekuensial yang mengatasi sebagiandari kelemahannya. Pendekatan ini dapat mewakili seluruh item-item kelas dengan membatasi setiap kelas ke kisaran spesifik dalam skema pengkodean. Aplikasi yang umum dari pengkodean blok ini adalah pembuatan chart of account (daftar akun)
Keunggulan : Pengkodean blok memungkinkan penyisipan kode bari dalam satu blok tanpa harus mengordinasikan kembali seluruh struktur kode. Misalnya, jika nomor akun biata iklan adalah 626, digit pertama menunjukan bahwa akun ini adalah akun biaya operasional . ktika jenis biaya baru muncul, mereka dapat ditambah secara sekuensial dalam 600 klasifikasi akun. Kode 3 digit ini mengakomodasi 100 item individual (x00 sampai x99) dalam setiap blok. Semakin banyak digit dalam kode, semakin banyak item yang dapat ditempatkan.
Kelemahan :  seperti kode sekuensial,kandungan informasi tidak langsung kelihatan. Misal nomor 611 tidak berarti apa-apa jika tidak dicocokan dengan daftar akun.
3.      Kode Grup
Kode grup numerik digunakan untuk mewakili item-item atau peristiwa yang kompleks yang melibatkan dua atau lebih data yang saling berkaitan. Misal suatu toko mengkodekansebagai berikut :
Nomor toko                  nomor dept                  nomor item                  petugas penjualan
04                                  09                                476214                                    99

Keunggulan :  a. Kode grup memfasilitasi sejumlah besar data yang berbeda
b. Kode grup memungkinkan struktur data disajikan dalam bentuk hierarkis yang bersifat logis dan lebih mudah diingat oleh manusia
c. Kode grup memungkinkan analisis dan pelaporan yang rinci baik dalam kelas item maupun pada item-item  dari kelas yang berbeda.
Kelemahan :  Karena kode-kode grup dapat dengan efektif mewakili informasi yang berbeda, mereka cenderung digunakan secara berlebihan. Teradapat kemungkinan data-data yang tidak saling berkaitan akan dihubungkan semata-mata karena memang dapat dilakukan.
4.      Kode Alfabetis
Kode alfabetis dapat digunakan untuk banyak tujuan yang sama seperti kode numerik. Karakter alfabet dapat ditempatkan secara berurutan atau dapat digunakan dalam teknik pengkodean blok atau grup.
Keunggulan:  Kapasitas untuk mewakili sejumlah besar item meningkat secara dramatis melalui penggunaan kode alfabetis murni atau karakter alfabetis yang digabungkan dengan kode numerik (kode alfanumerik).
Kelemahan:  a. Sulit merasionalisasi makna kode-kode yang telah ditetapkan secara sekuensial. B . mensotir record yang dikodekan secara alfabetis cenderung lebih sulit bagi pemakai.
5.      Kode Mnemonik
Kode mnemonik adalah karakter alfabetis dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya yang bermakna.
Keunggulan :  Skema kode mnemonik membuat pemakai tidak perlu mengingat artinya.
Kelemahan : kemampuannya terbatas dalam mewakili item-item dalam suatu kelas.  

B.     Sistem Buku Besar Umum (General Ledger System-GLS)
1.      Voucher Jurnal
Sebuah voucher jurnal yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Karena voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung jawab, mereka menyediakan kontrol yang efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
2.      Database GLS
·         File Induk buku besar umum.  Merupaka file utama dalam databse GLS. Basis file ini adalah kode daftar akun perusahaan.
·         File sejarah buku besarumum. Memiliki format sama dengan induk GL. Tujuan utama file ini adalah untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis
·         File voucher jurnal historis. Berisi voucher jurnal untuk periode masa lalu. Informasi historis ini mendukung tanggung jawab kepengurusan manajemen untuk menghitung utilisasi sumber daya.
·         File pusat pertanggungjawaban. Berisi data pendapatan, pengeluaran,dan utilisasi sumber daya lainnya untuk setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi.
3.      Produk GLS
Merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar  pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berlokasi di siklus transaksi.

C.     Sistem Pelaporan keuangan (Financial Reporting System-FRS)
Penerima utama dari informasi ini adalah pihak eksternal (pemegang saham, pajak). informasi ini harus disajikan dengan cara-cara sesuai yang diterima umum dan dipahami oleh pemakai eksternal.
1.      Pemakai canggih dengan kebutuhan informasi homogen
Karena komunitas pemakai eksternal yang luas dan kebutuhan yang bervariasi, laporan keuangan dibuat secara umum. Laporan disiapkan dengan proporsi bahwa pemakai tersebut terdiri atas pemakai canggih dengan kebutuhan informsai yang relatif homogen. Pemakai diasumsikan  memahami prinsip-prinsip  akuntansi.
2.      Aktivitas FRS (Financial Reporting System)
Input FRS adalah terdiri atas file induk buku besar umum, file historis buku besar umum, dan imput langsung dari kelompok pelaporan keuangan.
3.      Proses Akuntansi Keuangan
FRS merupakan proses akhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan. Proses akuntansi dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.       Mencatat transaksi
b.      Mencatat jurnal khusus
c.       Memposkan ke buku besar pembantu
d.      Memposkan ke buku besar umum
e.       Menyiapkan neraca percobaan sebelum penyesuaian
f.       Melakukan jurnal penyesuaian
g.       Menjurnal dan memposkan ayat jurnal penyesuaian
h.      Menyiapkan neraca percobaan setelah disesuaikan
i.        Menyiapkan laporan keuangan
j.        Menjurnal dan memposkan ayat jurnal penutup
k.      Menyiapkan neraca percobaan pasca-penutupan.

D.     Mengontrol General Ledger / Financial reporting System
Kontrol terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam sistem ini terdiri dari :
1.      Jejak audit yang detektif
2.      Akses yang tidak terotorisasi ke buku besar umum
3.      Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4.      Saldo buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak terotorisasi
Jika tidak dikontrol, ini dapat menyebabkan laporan –laporan keuangan salah dan menyesatkan pemakai.
Isu-Isu kontrol GL/FRS
·         Otorisasi transaksi
·         Pemisahan tugas
·         Kontrol akses
·         Catatan akuntansi
·         Verifikasi independen

E.     Sistem Laporan Manajemen (Management Reporting System-MRS)
Salah satu teknik untuk mencapai pengawasan berkelanjutan adalah penggunaan laporan manajemen secara bijaksana. Suatu pelaporan yang tepat wakt menunjukan efektivitas manajemen yang mendukung tujuan bisnis organisasi.
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi MRS
               A. Proses pengambilan keputusan
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan :
-          Mengidentifikasi masalah
-          Mengevaluasi solusi alternatif
-          Mengimplementasikan solusi yang terbaik
-          Melakukan pemeriksaan pasca implementasi
               B. Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung mempengaruhi MRS adalah
-          Formalisasi pekerjaan
-          Pertanggungjawaban
-          Jangkauan kontrol
-          Manajemen dengan pengecualian.

               C. Fungsi, Level, dan Jenis Keputusan Manajemen
Fungsi perencanaan dan fungsi kontrol manajemen secara mendasar mempengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas yang akan datang dari suatu organisasi. Fungsi kontrol memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut sesuai dengan rencana.
1.      Keputusan Perencanaan Strategis
Keputusan ini dilakukan oleh tingkat manajemen paling atas (top management) mengenai hal tujuan perusahaan, filosofi manajemen, menentukan struktur organisasi, dan menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis. Keputusan perencanaan strategis memiliki ciri sebagai berikut :
-       Kerangka waktunya jangka panjang. Karena mereka menangani masa depan para manajer melakukan pengambilan keputusan strategis yang memerlukan informasi yang mendukung penaksiran.
-       Memerlukan informasi yang lebih ringkas. Keputusan terfokus pada trend-tred umum daripada aktivitas spesifik.
-       Keputusan biasanya tidak berulang. Keputusan strategis ini biasanya peristiwa satu waktu
-       Keputusan strategis berkaitan dengan menghadapi  ketidakpastian tinggi bergantung pada wawasan intuisi.
-       Keputusan ini punya ruang lingkup yang luas dan secara mendasar mempengaruhi perusahaan
-       Keputusan strategis memerlukan sumber informasi eksternal maupun internal.
2.      Keputusan Perencanaan Taktis
Keputusan ini berada di bawah keputusan strategis. Keputusan ini dilakukan oleh manajemen tingkat menengah (middle manajemen). Jangka waktu keputusan ini pendek, lebih spesifik,berulang dan hasilnya lebih pasti, dan kurang berpengaruh pada perusahaan dibandingkan perusahaan strategis.
3.      Keputusan Kontrol Manajemen
Salah satu kegiatan dari kontrol mamajemen ini adalah memberikan motivasi para manajer di semua wilayah untuk menggunakan sumber daya se produktif mungkin. Manajer yang mengawasi membandingkan kinerja manajer dibawah nya dengan standar-standar yang sebelumnya telah ditetapkan.
4.      Keputusan  Kontrol Operasional
Kontrol operasional memastikan bahwa perusahaan berjalan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Tiga elemen dasar kontrol operasional :
-          Standar
-          Evaluasi kinerja
-          Melakukan tindakan korektif
               D. Struktur Masalah
             Struktur masalah merefleksikan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah                 tersebut. Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang tidak memiliki tekniksolusi yang sesifik.        Kebutuhan data yang tidak pasti, prosedur tidak spesifik, atau tujuan solusi belum sepenuhnya            dikembangkan.
              E. Jenis-jenis Laporan Manajemen
1.      Tujuan Laporan
2.      Laporan yang Diprogramkan
3.      Atribut Laporan
4.      Laporan Khusus
              F. Akuntansi Pertanggungjawaban
       Setiap peristiwa ekonomi yang terjadi dan mempengaruhi perusahaan adalah tanggung jawab dan        dapat dilacak. Arus informasi dalam sistem pertanggungjawaban mengalir keatas dan kebawah            melalui saluran informasi. Arus ini mewakili beberapa tahap akuntansi pertanggungjawaban :
1.      Penetapan tujuan keuangan/ proses anggaran
2.      Pengukuran dan pelaporan kinerja
3.      Pusat pertanggungjawaban.
             G. Pertimbangan Perilaku
1.      Keserasian tujuan
2.      Informasi yang berlebihan
3.      Ukuran kinerja yang tidak tepat



Daftar Pustaka : 
 - James A Hall  : Accounting Information System