Kamis, 23 November 2017

Perbedaan Fraud Tree Lama dan Baru









Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), mencari atau menemukan penyimpangan dalam suatu perusahaan itu sulit sebab penyimpangan memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi yang disebut “Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Korupsi (corruption)

    Dalam hal ini Korupsi merupakan penyalahgunaan wewenang. Pelaku korupsi biasanya merupakan orang-orang yang mempunyai jabatan atau posisi penting dalam suatu instansi. Tindakan yang dilakukan biasanya oleh satu atau lebih orang yang saling menguntungkan. Klasifikasi di atas biasanya disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Fraud tree sistem terkomputerisasi memiliki klasifikasi yang berbeda. Korupsi bisa terjadi disebabkan oleh 4 hal yaitu:

    a. Conflict of Interest (Konflik Kepentingan)
    Suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan. Hal ini sering kita jumpai dalam berbagai bentuk, seperti bisnis pejabat dan keluarga beserta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan di lembaga-lembaga pemerintah dan di dunia bisnis sekalipun.
    b. Bribery (Penyuapan)
    Penyuapan diartikan sebagai tindakan menawarkan, memberikan, menerima, atau meminta nilai dari suatu barang untuk mempengaruhi tindakan pegawai lembaga atau sejenisnya yang bertanggung jawab atas kebijakan umum atau peraturan hukum (Black's Law Dictionary). Penyuapan ini biasanya dilakukan agar dapat menghindari prosedur atau birokrasi yang terkesan berbelit-belit. Kickbacks  merupakan salah satu bentuk penyuapan di mana si penjual “mengikhlaskan” sebagian dari hasil penjualannya.

    c.  Illegal Gratuities (Gratifikasi)
    pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian biaya tambahan (fee), uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Perbedaannya dengan penyuapan yaitu, penyuapan terjadi secara langsung atau terbuka,sedangkan gratifikasi terjadi tidak secara langsung atau tertutup.

    d. Economic Extortion (Pemerasan)
    Pemerasan ini dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan untuk memutuskan sesuatu. Dengan kewenangan yang dimilikinya maka pelaku kecurangan meminta pihak yang terkait untuk memberikan keuntungan keuangan kepadanya.

  2. Penyimpangan atas aset (asset missappropriation)

    Penyalahgunaan terhadap aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunakan untuk keuntungan pribadi. Seperti mengambil uang perusahaan, barang dagang perusahaan, menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi. Penyalahgunaan aset ini terbagi menjadi dua yaitu, pada kas perusahaan dan pada persediaan dan aset lainnya. Penyalahgunaan aset atas kas contohnya adalah skimming, yaitu kas/uang dijarah sebelum uang tersebut masuk ke perusahaan secara fisik. Penyalahgunaan aset lainnya contohnya adalah larceny yaitu, menjarah uang ketika sudah masuk dalam perusahaan dengan skema yang telah direncanakan.
  3. Kecurangan Laporan (fraudulent statement)
    Merupakan bentuk kecurangan dengan menyembunyikan informasi keuangan, mengatur laporan keuangan dan mengubah laporan keuangan dengan tujuan mengelabui pembaca laporan keuangan untuk kepentingan pribadi atau perusahaan. Biasanya pernyataan dalam suatu laporan keuangan yang digunakan agar perusahaan dapat terlihat baik, padahal dalam kenyataannya tidak. Sepert contoh perusahaan mengatur laporan keuangannya agar harga sahamnya meningkat

Kamis, 16 November 2017

EVOLUTION of FRAUD THEORY

            “Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri / kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).”

Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud). Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya dibedakan oleh jurang yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur kesengajaan.

Di dunia bisnis fraud (kecurangan) mempunyai makna yang lebih spesifik, yaitu penipuan dengan niat, penyalahgunaan aset perusahaan, atau manipulasi data keuangan untuk kepentingan pelaku.

Jenis fraud berdasarkan pelaku dikelompokkan menjadi:
Employee fraud (kecurangan pegawai), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja.
Management fraud (kecurangan manajemen), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.


1. Fraud Triangle (Segitiga Kecurangan)


Fraud Triangle adalah sebuah segitiga kecurangan yang menggambarkan adanya 3 kondisi yang menyebabkan terjadinya fraud/kecurangan seperti penyalahgunaan asset maupun manipulasi dalam laporan keuangan. Konsep fraud triangle pertama kali diperkenalkan oleh Cressey pada tahun 1953 pada saat melakukan serangkaian wawancara dengan 113 orang yang telah dihukum karena melakukan penggelapan uang perusahaan. Konsep fraud triangle juga diperkenalkan dalam SAS No. 99 yaitu standar audit di Amerika Serikat yang terdiri dari: tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. Tiga hal tersebut yang mendorong terjadinya upaya fraud. Tekanan berhubungan dengan manajemen/pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, sedangkan opportunity adalah kesempatan yang muncul sebelum tindak kecurangan dan rasionalisasi berkaitan dengan pembenaran tindak kecurangan oleh pelaku.
a.       Pressure (Tekanan)
Pressure adalah tekanan yang mendorong orang melakukan kecurangan karena tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, perilaku gambling, mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja. Tekanan ini sesungguhnya mempunyai dua bentuk yaitu nyata (direct) dan persepsi (indirect). Bentuk nyata (direct) adalah kondisi kehidupan nyata yang dihadapi oleh pelaku seperti kebiasaan sering berjudi, party/clubbing, atau persoalan keuangan. Bentuk persepsi (indirect) adalah opini yang dibangun oleh pelaku yang mendorong untuk melakukan kecurangan executive need.
Dalam SAS No. 99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada tekanan/motif yaitu :
-          Financial stability
-          External pressure
-          Personal financial need
-          Financial targets
b.      Opportunity (Kesempatan)
Opportunity adalah kesempatan yang memungkinkan fraud terjadi. Pelaku secara leluasa dapat menjalankan aksinya yang disebabkan oleh kontrol yang lemah, ketidakdisplinan, penyalahgunaan wewenang, kelemahan dalam mengakses informasi, tidak ada mekanisme audit, dan sikap apatis. Hal yang paling menonjol di sini adalah dalam hal kontrol. Kontrol yang tidak baik akan memberi peluang orang untuk melakukan kecurangan. Di antara tiga elemen fraud triangle, opportunity merupakan elemen yang paling memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya deteksi dini terhadap fraud.
c.       Rationalization (Rasionalisasi)
Rasionalisasi yaitu sikap yang ditunjukkan oleh pelaku dengan melakukan justifikasi atas perbuatan yang dilakukan. Hal ini merujuk pada sikap, karakter atau sistem nilai yang dianut oleh pelakunya. Rasionalisasi mengacu pada fraud yang bersifat situasional, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya, misalnya:  “I’m only borrowing they money; I’ll pay it back”, “Everyone does it”, “I’m not hurting anyone”, “It’s for a good purpose”, dan“It’s not that serious”.
Di sisi lain fraud triangle mempunyai kelemahan yaitu faktor tekanan dan rasionalisasi yang tidak bisa diobservasi dan juga keterbatasan lainnya dalam mendeteksi motif kecurangan pelaku.

2.      Fraud Diamond


Dalam fraud diamond, selain tekanan, kesempatann, dan rasionalisasi kenyataannya ada satu penyebab lagi yaitu individual capability. Individual capability adalah sifat dam kemampuan pribadi seseorang yang mempunyai peranan besar yang memungkinkan melakukan suatu tindak kecurangan. Pada elemen individual capability terdapat beberapa komponen kemampuan (capability) untuk menciptakan fraud yaitu:
-          Posisi/ fungsi seseorang dalam perusahaan
-          Kecerdasan
-          Tingkat kepercayaan diri/ ego
-          Kemampuan pemaksaan
-          Kebohongan yang efektif
-          Kekebalan terhadap stress

Dalam fraud diamond, sifat-sifat dan kemampuan individu memainkan peran utama dalam terjadinya fraud. Banyak kecurangan-kecurangan besar tidak akan terjadi tanpa orang-orang yang memiliki kemampuan individu/capability. Walaupun peluang/ opportunity membuka jalan untuk melakukan fraud dan insentif dan rasionalisasi dapat menarik orang kearah itu tapi seseorang harus memiliki kemampuan untuk melihat celah melakukan fraud sebagai kesempatan dan untuk mengambil keuntungan dari itu, tidak hanya sekali, tetapi terus menerus. Dengan demikian fraud itu terjadi karena adanya kesempatan untuk melakukannya, tekanan, dan rasionalisasi yang membuat orang melakukanya dan kemampuan individu yang mampu merealisasikannya fraud.

3.      Crowe Fraud Pentagon


Teori fraud pentagon di kemukakan oleh Crowe Howarth pada tahun 2011. Teori fraud pentagon merupakan perluasan dari teori fraud triangle sebelumnya yang di kemukakan oleh Cressey, dalam teori ini menambahkan dua penyebab fraud yaitu kompetensi (competence) dan arogansi (arrogance). Kompetensi (competence) yang dipaparkan dalam teori fraud pentagon memiliki makna yang serupa dengan kapabilitas/ kemampuan (capability) yang sebelumnya dijelaskan dalam teori fraud diamond. Kompetensi dan kapabilitas merupakan kemampuan karyawan untuk mengabaikan control internal, mengembangkan strategi penyembunyian, da mengontrol situasi sosial untuk keuntungan pribadinya. Sedangkan arogansi adalah sikap superioritas atas hak yang dimiliki dan merasa bahwa control atau kebijakan internal tidak berlaku untuk dirinya.

4.      GONE Theory

Jack Bologne mengatakan, akar penyebab korupsi ada empat: Greed, Opportunity, Need, Exposes. Dia menyebutnya GONE theory, yang diambil dari huruf depan tiap kata tadi.

Greed terkait keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. Koruptor adalah orang yang tidak puas pada keadaan dirinya. Punya satu gunung emas, berhasrat punya gunung emas yang lain. Punya harta segudang, ingin pulau pribadi.

Opportunity terkait dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi. Sistem pengendalian tak rapi, yang memungkinkan seseorang bekerja asal-asalan. Mudah timbul penyimpangan. Saat bersamaan, sistem pengawasan tak ketat. Orang gampang memanipulasi angka. Bebas berlaku curang. Peluang korupsi menganga lebar.

Need berhubungan dengan sikap mental yang tidak pernah cukup, penuh sikap konsumerisme, dan selalu sarat kebutuhan yang tak pernah usai.

Exposes berkaitan dengan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah. Hukuman yang tidak membuat jera sang pelaku maupun orang lain. Deterrence effect yang minim.

5.      MICE Theory


MICE merupakan singkatan dari Money (uang), Ideology (Ideologi), Coercion (Pemaksaan), dan Ego (Ego). Ideologi yang  membenarkan dimana berarti bahwa mereka dapat mencuri
uang atau berpartisipasi dalam penipuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pemaksaan dapat terjadi ketika individu ditarik ke dalam skema penipuan. Ego dapat 
menjadi motif untuk melakukan fraud, di mana terkadang orang tidak ingin
kehilangan reputasi atau posisi kekuasaan di depan mereka masyarakat atau
keluarga.

6.      Fraud Scale


Teori Fraud Scale dicetuskan oleh Dr.Steve Albrecht. Teori ini mengukur kemungkinan tindakan penipuan dengan cara mengevaluasi kekuatan tekanan, kesempatan dan integritas pribadi. Ketika tekanan situasional dan kesempatan untuk melakukan fraud tinggi namun integritas personal rendah maka kemungkinan terjadinya fraud akan sangat tinggi. Karena menurut Fraud Scale, kecurangan paling sering terjadi ketika tekanan pada situasi sangat  tinggi, Integritas pribadi yang rendah, dan adanya kesempatan atau peluang yang tinggi untuk melakukan fraud. Selain itu, Menurut Albrecht 3 faktor penyebab seseorang melakukan fraud atau kecurangan dilihat dari karakteristik khusus menurut teori fraud scale, antara lain:
a. Hutang pribadi yang tinggi
b. Hidup di luar kemampuan mereka
c. Keinginan yang besar untuk keuntungan

Menurut teori ini, faktor resiko terjadinya fraud adalah dikarenakan terlalu besar dalam menaruh kepercayaan kepada karyawan serta lemahnya pengendalian dari atasan.



sumber :
  • https://accounting.binus.ac.id/2015/03/09/fraud-kecurangan-dalam-akuntansi/
  • https://mukhsonrofi.wordpress.com/2008/09/04/fraudtriangle-segitiga-fraud/
  • http://devifitrianaaa.blogspot.co.id/2016/11/teori-teori-fraud.html
  • https://roeshanny.wordpress.com/2009/02/04/gone-theory/
  • https://ilhamapramuditya.blogspot.co.id/2017/04/teori-fraud.html

Rabu, 08 Juni 2016

Global E-Business and Collaboration

Tugas SIM 2
Destriana Nugraha
C1C014054


E-business & Collaboration Tiket.com

Saya akan menjelaskan bagaimana proses bisnis dan kolaborasi pada web http://www.tiket.com/. Web ini merupakan layanan pemesanan tiket dan juga pemesanan hotel secara elektronik/online. Disini saya akan menjelaskan bagaimana proses bisnis atau proses pemesanan di  http://www.tiket.com/ 

Proses Pemesanan tiket kereta api:

1. Pilih rute perjalanan/tujuan perjalanan anda sesuai jadwal yang anda inginkan.

  • Isikan kolom tersebut sesuai dengan pilihan anda kemudian klik "Cari Kereta Api" 












2. Pilih jadwal kereta api yang anda inginkan

  • Pilih jadwal kereta api yang tersedia dengan rute yang telah anda tentukan sebelumnya. setelah menentukan pilihan lalu klik "Pesan Sekarang"







3. Melihat detail tiket


  • Melihat detail tiket yang anda pesan untuk melihat harga, jadwal, dan rute apakah sudah sesuai dengan pilihan anda.


  • Mengisi nama dan kontak informasi yang dapat dihubungi.

  • Mengisi nomor identitas dan nama lengkap anda sesuai identitas tersebut. Bisa menggunakan KTP, SIM, KTM dll.
  • Lalu klik "pilih kursi" untuk memilih kursi yang anda inginkan.










4. Memilih kursi 


  • Pilih kursi duduk anda sesuai keinginan anda. Juga memilih gerbong yang anda inginkan.
  • Anda hanya bisa memilih kursi sesuai jumlah tiket yang anda pesan

  • Setelah memilih kursi, jangan lupa klik "konfirmasi kursi" untuk mengkonfirmasi bahwa kursi tersebut sudah anda pesan.









5. Melakukan Pembayaran


  •  Anda pilih metode pembayaran yang tersedia.
  • Sisa waktu pembayaran 1 jam setelah anda memesan tiket. jika anda belum melakukan pembayaran setelah waktu habis, maka tiket yang anda pesan akan hangus.

  • Terdapat ringkasan pesanan anda untuk memastikan apakah pesanan anda sudah benar atau belum.
  • Setelah melakukan pembayaran klik "selesaikan pemesanan"








6. Metode Pembayaran

  • Terdapat 9 metode pembayaran yang tersedia di Tiket.com.
  • Klik tanda "+" untuk melihat rincian untuk setiap metode  pembayaran.







7. Pengiriman Voucher/Tiket Kereta Api

  • Tiket anda akan dikirim ke kontak informasi yang sudah anda isikan sebelumnya (SMS/E-Mail).
  • Anda akan menerima kode pesanan anda, lalu anda bisa mencetak tiket di stasiun pemberangkatan anda dengan mengisikan kode pesanan tadi.






Dalam hal berkolaborasi dengan perusahaan lain, Tiket.com memiliki 2 macam yaitu dalam hal operasional bisnisnya dan dalam sistem pembayarannya.

1. Perusahaan yang melakukan kolaborasi dengan Tiket.com :


  • Dalam hal operasional bisnisnya, Tiket.com memiliki cukup banyak mitra dengan perusahaan-perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Sistem Pembayaran Tiket.com :



  • Dalam hal pembayaran, Tiket.com berkolaborasi dengan beberapa bank yang tercantum dalam gambar diatas.


Rabu, 18 Mei 2016

TUGAS SIM I



Case Study Chapter 6
1.     Konsep apa dalam bab ini yang diilustrasikan dalam kasus diatas?
Pada contoh kasus diatas konsep yang diterapkan adalah tentang mengelola sumber data, diantaranya menetapkan kebijakan informasi dan memastikan kualitas dari data tersebut.. Bagaimana mengelola sumber data para tersangka teroris dalam tragedi penyerangan 9-11 dari berbagai lembaga pemerintah. Konsep tersebut memberitahu tentang bagaimana para lembaga pemerintah yang bersangkutan mengelola database tentang informasi teroris dan bagaimana mendistribusikannya ke berbagai sistem lembaga pemerintah.

2.     Mengapa daftar teroris konsolidasi dibuat? Apa manfaat dari daftar tersebut?
Daftar teroris dibuat sebagai respon dari tragedi 9-11 untuk mengumpulkan dan mengatur data para tersangka yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Daftar teroris dari berbagai lembaga pemerintah kemudian disatukan menjadi daftar teroris konsolidian untuk menanggapi alasan beberapa lembaga untuk mempertahankan daftar terpisah dan adanya ketidakpercayaan lembaga tersebut memiliki proses yang konsisten untuk mengatur data yang relevan. Daftar teroris konsolidian dimasukan kedalam Terrorist Screening Centre (TSC). TSC sendiri didirikan untuk mengatur standarisasi informasi tentang tersangka teroris antar berbagai lembaga pemerintah kedalam satu daftar. Manfaat dari daftar tersebut antara lain:
a.     Meningkatkan komunikasi antar lembaga
b.     Mempermudah dalam mendeteksi tersangka teroris
c.      Meningkatkan kecepatan proses pengolahan data
d.     Menciptakan proteksi yang lebih baik bagi keamanan negara

3.     Jelaskan beberapa kelemahan daftar! Apakah manajemen, organisasi dan teknologi adalah faktor-faktor yang bertanggung jawab atas kelemahan tersebut?
Beberapa kelemahan dari daftar adalah daftar tersebut masih kurang akurat dan tidak seragam antar lembaga pemerintah.  Terlebih lagi adanya nominasi yang masuk sebagai orang  yang tidak termasuk dalam daftar teroris yang dikenal sebagai “positif palsu”. Adapun unsur-unsur yang bertangung jawab atas kelemahan tersebut, yaitu:
a.     Manajemen : tidak seragamnya proses input data, kurangnya kepemimpinan
b.     Organisasi     : perbedaan koleksi data antar lembaga
c.      Teknologi      : fungsi teknologi informasi kekurangan tenaga

4.     Seberapa efektif sistem daftar dijelaskan dalam studi kasus diatas?
Menurut kami, sistem daftar yang diterapkan kurang efektif dengan alasan:
a.     Kurangnya disiplin dalam ejaan, mengarah pada inefisiensi bandara
b.     Sistem hampir kehilangan Shahzad dan memungkinkan Abdulmutallab memasuki US
c.      Duplikasi data yang mengacaukan sistem

5.     Jika kalian bertanggungjawab atas pengelolaan daftar database TSC, langkah apa yang akan diambil untuk memperbaiki beberapa kelemahan tersebut?
Untuk memperbaiki kelemahan daftar database TSC, membutuhkan banyak usaha dan waktu untuk memberikan sistem yang lebih canggih. Untuk menghindari penginputan yang salah, bukan proses yang sederhana dan cepat tapi TSC dapat mengintegrasikan daftar dengan data dalam sistem reservasi maskapai penerbangan untuk menyertakan informasi yang lebih spesifik seperti jenis kelamin, nama tengah atau tanggal lahir dalam catatan reservasi mereka. Oleh karena itu, ini akan mengurangi kemungkinan pertandingan palsu. TSC juga perlu cepat memperbarui daftar dengan informasi baru dan menghapus orang dari daftar warga terutama di luar AS atau orang yang tidak lagi dianggap ancaman. Selain itu untuk memperbaiki sistem, TSC dapat berintegrasi dengan FBI untuk mengatur standar dan memberikan prosedur yang konsisten untuk mencalonkan individu ke dalam daftar, melakukan modifikasi terhadap informasi dan tidak menyampaikan perubahan tersebut ke kantor pemerintah lainnya.

6.     Apakah kalian percaya bahwa daftar teroris merupakan ancaman yang signifikan untuk privasi individual atau hak konstitusional? Mengapa atau mengapa tidak?
Kami berpendapat  antara setuju dan tidak setuju dengan beberapa alasan. Masalah ini masih menjadi tanda tanya besar karena efek dan kelemahan positif. Daftar basisdata bisa memberikan informasi lebih tepat dengan melibatkan lebih banyak data pribadi tentang individu pada daftar. Oleh karena itu, ini bisa menjadi sangat berguna bagi badan-badan federal untuk menggunakan informasi tambahan ini untuk meningkatkan skrining dan membantu mengurangi jumlah orang yang tidak perlu untuk penyelidikan dan interogasi. Namun, masalah ini telah menarik kritik karena potensi pelanggaran privasi. Ini membawa pada masalah mengenai sensitivitas dan keamanan data yang akan dikumpulkan. Instansi yang bertanggung jawab harus memikirkan konsekuensi bahwa data dapat jatuh ke tangan yang salah dan orang tersebut dapat menggunakan data pribadi untuk melakukan setiap tindakan melanggar hukum atau kejahatan jika sistem telah dilanggar atau dibajak.

Anggota Kelompok :
·        Destriana Nugraha
·        Hamdan Naufal Azhari
·        Kkukuh Apriyadi
·        Achmad Hardiansyach

Senin, 14 Desember 2015

E-Commerce

MATAHARImall.com

                MatahariMall.com merupakan e-commerce yang terbilang baru di Indonesia. Matahari Mall.com muali beroprasi pada tanggal 9 September 2015. MatahariMall.com merupakan e-commerce pertama di Indonesia yang asli Indonesia. MatahariMall.com menyediakan lebih dari ratusan ribu produk dari segala kebutuhan. MatahariMall.com merupakan anak perusahaan dari Grup Lippo yang terkenal sebagai  usaha retail.
                MatahariMall.com terhubung dalam beberapa sistem, yaitu sistem pemesanan, sistem pembayaran kerjasama dengan bank, dan sistem kerjasama jasa pengiriman barang. Ketiga sistem ini terhubung agar perpindahan informasi dari transaksi bisa disampaika secara cepat.
1.       Jenis e-commerce
MatahariMall.com merupakan jenis e-commerce business to consumer. Karakteristiknya yaitu informasinya terbuka umum, servis yang digunakan bersifat umum sehingga dapat digunakan banyak orang, dan servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
2.       Sistem O2O (online to offline dan offline to online)

Sistem O2O merupakan sistem transaksi pembelian barang oleh customer melalui online dan melakukan pembayaran dan pengambilan barang di tempat yang bisa kita tentukan. Cara kerja sistem transaksi ini yaitu, pertama dengan memilih barang yang akan kita beli lalu pilih opsi dan menentukan lokasi dimana kita akan mengambil barang tersebut. Kedua pilih opsi pembayaran, apakah membayar dengan cara tranfer bank, dengan credit card, atau membayar langsung di tempat kita menentukan akan mengambil barang tersebut pada waktu pengambilan. Ketiga kita akan menerima e-mail atau sms pemberitahuan bahwa barang sudah bisa diambil. Keempat datang ke tempat pengambilan barang yang telah ditentukan dengan membawa dokumen bukti pembayaran (jika melalui transfer bank).
3.       Sistem Cash On Delivery (COD)
Transaksi Pembayaran konsumen/pembeli sepakat dengan penjual untuk membayar ketika barang yang dibelinya sampai ke alamat pengiriman. Alamat ini bisa alamat rumah atau alamat kantor di mana memang anda sedang berada di sana.
4.       Cara Melakukan Transaksi di MatahariMall.com
a.       Buat Akun. Untuk dapat bertransaksi anda harus membuat akun terlebih dahulu cukup dengan mengisi formulir elektronik dengan menggunakan data email, nama dan tanngal lahir anda. Proses ini tanpa biaya sepeserpun (gratis).


b.      Pilih barang yang akan anda beli dan anda sukai. Anda bisa mencari di bar “search” atau pilih “kategori” agar memudahkan anda dalam proses pencarian barang.


c.       Setelah anda menemukan barang yang anda butuhkan klik pada gambar barang tersebut. Barang tersebut akan secara otomatis masuk dalam daftar belanja/troli akun anda.

d.      Pilih spesifikasi seperti ukuran dan kuantitas barang yang akan anda beli.
e.      Lalu pilih lanjutkan ke pembayaran.
f.     Setelah itu anda memilih metode pengiriman apa yang ingin anda gunakan. Ada dua pilihan metode pengiriman.
·         Mengirim ke alamat rumah/kantor anda. Anda cukup mengisi alamat rumah/kantor anda. MatahariMall.com akan mengirim menggunakan jasa pengiriman yang telah terintegrasi dengan sistem yaitu JNE dan Acommerce
·         Ambil di toko/elocker (O2O). Anda memiilih toko yang tersedia (dekat dengan lokasi anda), toko yang anda pilih merupakan tempat dimana anda bisa mengabil barang yang anda pesan tadi. Setelah anda memilih, sistem pesanan akan terintegrasi dengan sistem persediaan (gudang) guna mengetahui apakah barang tersebut tersedia di toko tersebut atau tidak. Setelah itu (jika tersedia) anda akan dikonfirmasi lewat e-mail/sms bahwa barang anda telah siap.

g.       Barang telah anda terima dan anda telah melakukan pembayaran
5.       Pembayaran di MatahariMall.com

a.         Selain menggunakan Sistem O2O dan COD tadi, pembayaran di MatahariMall.com  juga bisa dilakukan dengan transfer antar bank. Bank yang telah terintegrasi dengan MatahariMall.com antara lain : BCA, Mandiri, BRI,ATM bersama.
b.         Kartu kredit dengan cicilan 0%. Pada saat kita memilih barang, dalam catalog tersebut sudah tercantum berapa cicilan perbulan untuk barang tersebut jika anda hendak menggunakan kartu kredit
6.       Fitur lainnya
a.       MatahariMall.com terkoneksi dengan media sosial lain nya, seperti Facebook,Instagram, dan Twitter.
b.      MatahariMall.com menyediakan fitur live chat langsung dengan operator pada saat jam kerja. Jika bukan saat jam kerja anda bisa mengirim pesan singkat kepada operator. Anda bisa menanyakan langsung terkait barang-barang yang dijual di MatahariMall.com.
7.       Berjualan di MatahariMall.com
Selain berbelanja anda juga bisa menjadi rekan bisns (partner) dengan MatahariMall.com. anda cukup mengisi formulir pendaftaran dengan data nama lengkap anda, nama perusahaan anda, alamat perusahaan, dan jenis produk apa yang hendak anda jual. Disini ada 2 tipe partnership yang ditawarkan, yaitu DIY (Do-It-Yourself) dan Supply Only (Consignment).


untuk mengunjungi website MatahariMall.com klik disini


 Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/MatahariMall.com
  • http://handi.id/sistem-online-to-offline-o2o-itu-apa-ini-penjelasannya-infografik/
  • https://www.mataharimall.com/