Case Study
Chapter 6
1. Konsep apa dalam bab ini yang
diilustrasikan dalam kasus diatas?
Pada contoh kasus diatas konsep yang
diterapkan adalah tentang mengelola sumber data, diantaranya menetapkan
kebijakan informasi dan memastikan kualitas dari data tersebut.. Bagaimana
mengelola sumber data para tersangka teroris dalam tragedi penyerangan 9-11
dari berbagai lembaga pemerintah. Konsep tersebut memberitahu tentang bagaimana
para lembaga pemerintah yang bersangkutan mengelola database tentang informasi
teroris dan bagaimana mendistribusikannya ke berbagai sistem lembaga
pemerintah.
2. Mengapa daftar teroris konsolidasi
dibuat? Apa manfaat dari daftar tersebut?
Daftar teroris dibuat sebagai respon
dari tragedi 9-11 untuk mengumpulkan dan mengatur data para tersangka yang
bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Daftar teroris dari berbagai lembaga
pemerintah kemudian disatukan menjadi daftar teroris konsolidian untuk
menanggapi alasan beberapa lembaga untuk mempertahankan daftar terpisah dan
adanya ketidakpercayaan lembaga tersebut memiliki proses yang konsisten untuk
mengatur data yang relevan. Daftar teroris konsolidian dimasukan kedalam
Terrorist Screening Centre (TSC). TSC sendiri didirikan untuk mengatur
standarisasi informasi tentang tersangka teroris antar berbagai lembaga
pemerintah kedalam satu daftar. Manfaat dari daftar tersebut antara lain:
a. Meningkatkan komunikasi antar lembaga
b. Mempermudah dalam mendeteksi
tersangka teroris
c.
Meningkatkan
kecepatan proses pengolahan data
d. Menciptakan proteksi yang lebih baik
bagi keamanan negara
3. Jelaskan beberapa kelemahan daftar!
Apakah manajemen, organisasi dan teknologi adalah faktor-faktor yang
bertanggung jawab atas kelemahan tersebut?
Beberapa kelemahan dari daftar adalah
daftar tersebut masih kurang akurat dan tidak seragam antar lembaga pemerintah. Terlebih lagi adanya nominasi yang masuk
sebagai orang yang tidak termasuk dalam
daftar teroris yang dikenal sebagai “positif palsu”. Adapun unsur-unsur yang
bertangung jawab atas kelemahan tersebut, yaitu:
a. Manajemen : tidak seragamnya proses input data, kurangnya kepemimpinan
b. Organisasi : perbedaan koleksi data antar lembaga
c.
Teknologi : fungsi teknologi informasi kekurangan
tenaga
4. Seberapa efektif sistem daftar dijelaskan
dalam studi kasus diatas?
Menurut kami, sistem daftar yang
diterapkan kurang efektif dengan alasan:
a. Kurangnya disiplin dalam ejaan,
mengarah pada inefisiensi bandara
b. Sistem hampir kehilangan Shahzad dan
memungkinkan Abdulmutallab memasuki US
c.
Duplikasi
data yang mengacaukan sistem
5. Jika kalian bertanggungjawab atas
pengelolaan daftar database TSC, langkah apa yang akan diambil untuk
memperbaiki beberapa kelemahan tersebut?
Untuk memperbaiki
kelemahan daftar database TSC, membutuhkan banyak usaha dan waktu untuk
memberikan sistem yang lebih canggih. Untuk menghindari penginputan yang salah,
bukan proses yang sederhana dan cepat tapi TSC dapat mengintegrasikan daftar
dengan data dalam sistem reservasi maskapai penerbangan untuk menyertakan
informasi yang lebih spesifik seperti jenis kelamin, nama tengah atau tanggal
lahir dalam catatan reservasi mereka. Oleh karena itu, ini akan mengurangi
kemungkinan pertandingan palsu. TSC juga perlu cepat memperbarui daftar dengan
informasi baru dan menghapus orang dari daftar warga terutama di luar AS atau
orang yang tidak lagi dianggap ancaman. Selain itu untuk memperbaiki sistem,
TSC dapat berintegrasi dengan FBI untuk mengatur standar dan memberikan
prosedur yang konsisten untuk mencalonkan individu ke dalam daftar, melakukan
modifikasi terhadap informasi dan tidak menyampaikan perubahan tersebut ke
kantor pemerintah lainnya.
6. Apakah kalian percaya
bahwa daftar teroris merupakan ancaman yang signifikan untuk privasi individual
atau hak konstitusional? Mengapa atau mengapa tidak?
Kami berpendapat antara setuju dan tidak setuju dengan
beberapa alasan. Masalah ini masih menjadi tanda tanya besar karena efek dan
kelemahan positif. Daftar basisdata bisa memberikan informasi lebih tepat
dengan melibatkan lebih banyak data pribadi tentang individu pada daftar. Oleh
karena itu, ini bisa menjadi sangat berguna bagi badan-badan federal untuk
menggunakan informasi tambahan ini untuk meningkatkan skrining dan membantu
mengurangi jumlah orang yang tidak perlu untuk penyelidikan dan interogasi.
Namun, masalah ini telah menarik kritik karena potensi pelanggaran privasi. Ini
membawa pada masalah mengenai sensitivitas dan keamanan data yang akan
dikumpulkan. Instansi yang bertanggung jawab harus memikirkan konsekuensi bahwa
data dapat jatuh ke tangan yang salah dan orang tersebut dapat menggunakan data
pribadi untuk melakukan setiap tindakan melanggar hukum atau kejahatan jika
sistem telah dilanggar atau dibajak.
Anggota Kelompok :
·
Destriana
Nugraha
·
Hamdan
Naufal Azhari
·
Kkukuh
Apriyadi
·
Achmad
Hardiansyach